Tabik…

Standar

Haloow, pren…

Gimana punya kabar nich….? So pasti baek-baek aj dong.

Maaf  ya, kita lama nggak menyambangi temen-temen lewat media ini. Tapi kita masih berharap media ini bisa kita gunakan bareng, terutama buat temen-temen yang nggak sempet dapet buletin coret tiap edisinya. So, nggak usah kwatir. Soalnya, kita tetep akan menampilkan karya-karya yang dimuat di buletin coret tiap adisinya. Jangan lupa juga kasih komen y. Kita yakin komen temen-temen akan menjadi masukan buat kita semua, terutama karya-karya yang dibuat oleh penulisnya sendiri.

 

Sip!!! Pokoknya tetep kita tunggu partisipasi temen-temen semua.

 

Salam,

Komunitas Coret

Puisi Karya Sahabat Coret

Standar

“Ayah Bunda”

Ayah…bunda…
Harapku dapat membalas
Perih yang kau rasa
Duka yang kau terima
Ucapku bunda…
Mengantar ayah dan bunda
Dengan dua tiket
Meski kini belum kudapat
Namun aku percaya
Allah Maha kuasa
Dan aku…
Akan mendapatkannya
Untuk ayah dan bunda
Agar sempurna yang lima
Karena itu
Janjiku dalam dada
Yang tak kan ku lupa
Selamanya…

“Malamku”

Kala senja mengundangku datang
Mentaripun pamit pulang
Dan Dewi gelap menjelang datang
Bersama para bintang
Dewi gelap
Jangkrik-jangkrikpun siap berdendang
Menyambutmu dewi…
Jelita semakin kurasa
Kala rembulaan mulai menyapa
Dewi gelapku terasa berbeda
Karena sang bintang tetap setia
Untukku selamanya….

Laelatul latifah
Siswi kelas X MA Wahid Hasyim Yogyakarta